Tolong Menolong


Hadits Pertama

أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ)    رواه البخاري )Artinya: "Bahwasanya Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak boleh menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat ” .  ( HR Bukhari )

Penjelasan Hadits

Rasulullah SAW. mengajarkan kepada kita agar saling tolong-menolong. Tolong menolong atau ta’awun merupakan kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat dipungkiri. Kenyataan telah membuktikan, bahwa suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain, pasti tidak akan dapat dilakukan secara sendirian meskipun dia seorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal itu. Ini menunjukkan, bahwa tolong-menolong dan saling membantu merupakan sebuah keharusan dalam hidup manusia. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢)
Artinya” ….Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”.

Ta'awun (saling tolong menolong), adalah merupakan salah satu cara menjaga ukhuwah islamiah (persaudaraan dalam islam). Tidak ada arti dan nilainya jika kita  menganggap saudara tetapi  kita tidak membantu saudara kita ketika memerlukan bantuan, dan menolongnya ketika dia ditimpa  cobaan, serta belas kasihan ketika ia dalam keadaan lemah.
Rasulullah SAW. telah mengajarkan  tujuan saling tolong menolong dalam bermasyarakat adalah bagaikan bangunan:

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِه
(صحيح البخاري - ج 8 / ص  315(

Artinya:"Mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling  memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya. (Rasulullah SAW. sambil memasukkan jari-jari tangan ke sela jari- jari lainnya) (HR. Bukhari)  

Coba kalian renungkan , Satu batu merah tentu saja lemah, meskipun terlihat kuat. Dan seribu batu bata yang berserakan (tidak teratur), tidak mempunyai nilai karena tidak bisa membentuk bangunan. Tetapi  manakala batu bata itu disusun dengan teratur dalam susunan yang rapi dan kokoh sesuai dengan aturan yang berlaku maka akan membentuk suatu bangunan.  batu-bata tersebut  tidak lagi disebut batu bata tapi berubah menjadi dinding yang kokoh dan  dinding-dinding itu akan berubah wajah menjadi  rumah yang kuat , yang tidak mudah dirobohkan oleh tangan-tangan yang jahil yang  menghendaki kerusakan.

Itulah ibarat yang digambarkan Rasulullah berkaitan dengan pentingnya sikap gemar tolong menolong. Allah swt memberikan apresiasi kepada orang yang mau membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantunya dalam memenuhi kebutuhannya. Orang yang mau melepaskan kesusahan orang lain maka ia akan dilepaskan dari kesusahannya di hari kiamat. Orang yang suka menutupi aib orang lain, ia akan ditutupi oleh Allah dari aibnya di hari kiamat nanti.

Hadits Kedua

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ الدُّنْياَ نَفْسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ وَمَنْ   يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا   وَالْاَخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيهِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ.

Artinya: "Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu  kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya." (H.R. Muslim dari Abu Hurairah).

Penjelasan Hadits

Sikap hidup yang harus ditumbuh kembangkan  dalam kehidupan bermasyarkat  sehari-hari. Yaitu, kesediaan melapangkan kesusahan, meringankan beban penderitaan, menjaga atau menutupi aib saudaranya agar tidak diketahui oleh orang banyak, dan kesediaan menolong sesama, jika hal tersebut ditumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari dengan ikhlas insya Allah akan mendapat balasan dari Allah, yaitu akan dilapangkan, diringankan, ditutupi aibnya dan  mendapat pertolongan  Allah dari kesusahan-kesusahan di hari kiamat.

  • Kembali 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILMU HADITS

Faedah Gambar Sandal Nabi Muhammad SAW (MITSAALUNNA’ LISYARIIF)